ANCANGAN KAJIAN WACANA (Teori Pragmatik, Teori Analisis Percakapan, dan Teori Analisis Variasi)



ANCANGAN KAJIAN WACANA
(Teori Pragmatik, Teori Analisis Percakapan, dan Teori Analisis Variasi)

TRI AGUSTININGSIH/ 156148
PBSI 2015 B

A.    PENDAHULUAN
Wacana merupakan unsur kebahasaan yang relatif paling kompleks dan paling lengkap. Satuan pendukung kebahasaannya meliputi fonem, morfem, kata, frasa, klausa, kalimat, paragraf, hingga karangan utuh. Namun, wacana pada dasarnya juga merupakan unsur bahasa yang bersifat pragmatis. Apalagi pemakaian dan pemahaman wacana dalam komunikasi memerlukan berbagai alat (piranti) yang cukup banyak. Oleh karena itu, kajian tentang wacana menjadi “wajib” ada dalam proses pembelajaran bahasa.
Wacana mempunyai dimensi yang luas karena wacana diproduksi oleh masyarakat pemiliknya yang beragam dan kaya budaya. Untuk memahami secara mendalam dan tuntas diperlukan berbagai sudut pandang. Ada enam ranah kajian wacana, diantarannya: teori tindak tutur, teori sosiolingustik interaksional, teori etnografi komunikasi, teori pragmatik, teori analisis percakapan, dan teori analisis variasi.
B.     TEORI PRAGMATIK
Pragmatik didefinisikan oleh Morris (1938) sebagai suatu cabang semiotika, ilmu tentang tanda (Givon, 1989 : 2-25). Dalam seperangkat aspek perbedaan pendefisian dari proses semiotic, Morris mengidentifikasi 3 cara untuk mempelajari tanda: sintaksis adalah studi tentang hubungan formal antara tanda-tanda yang satu dengan yang lain; semantik adalah studi tentang bagaimana tanda-tanda tersebut dihubungkan dengan objek-objek yang dirujukinya atau yang dapat dirujuknya; pragmatik adalah studi tentang hubungan tanda-tanda dengan interpreter. Dengan demikian, pragmatic adalah studi tentang bagaimana menggunakan atau mengikutsertakan pemakai tanda atau penerima tanda pada saat memaparkan (pengonstruksikan dari interpretan) tanda itu sendiri.
Ada 2 konsep pokok yang dibahas dalam pragmatik menggunakan model Grice yaitu :

1)      Makna Tutur
Konsep utama yang penting dari pragmatik model Grice adalah makna penutur. Makna penutur tidak hanya memberikan perbedaan antara dua hal makna (pembagian antara makna semantik dan makna pragmatik), dan juga pandangan definite tentang komunikasi manusia yang memfokusan pada maksud/tujuan.
2)      Pransip kerja sama
Agar mengerti prinsip kerja sama (PK), perlu menggambarkan pandangan Grice tentang makna logis dalam relevansinya dengan bahasa alamiah. Pokok bahasan kami juga akan memusatkan pada konsep implikatif, kesimpulan tentang maksud penutur yang timbul dari penggunaan makna semantic dan prinsip-prinsip percakapan oleh penerimaan.
C.    ACUAN PERISTILAHAN: PROSES PRAGMATIC DALAM WACANA
Pragmatik model grice memberikan sebuah cara untuk menganalisi inferensi makna penutur:bagaimana mikra tutur menduga maksud yang mendasari tuturan penutur.ini tidak dimaksudkan sebagai ancangan pada analisis wacana misalnya, untuk tahapan tuturan. Dalam bab ini, saya menunjukkan bagaimana PK dapat membantu menetapkan cara informasi dari satu tuturan memberikan sumbangan pada makna tuturan yang lain dengan (cara) demikian menambah makala pada pengetahuan tentang hubungan antar tuturan.
D.    ANALISIS PERCAKAPAN
Analisis percakapan (coversation analysis, selanjutnya disingkat AP) merupakan salah satu pendekatan analisis wacana dalam disiplin ilmu soiologi. AP dipelopori oleh Harold Garfinkel yang dikenal juga sebagai bapak sosiologi. AP berakar dari pendekatan yang telah dikembangkan sebelumnya, yaitu etnometodologi (yang dipengaruhi fenomenologi Alfred Schutz). Namun, AP berbeda dengan cabang sosiologi lainnya karena AP bukan menganalisis pranata sosial itu sendiri, melainkan menemukan bagaimana cara anggota masyarakat membentuk hakikat dari sebuah pranata sosial. 
Analisis AP dicontohkan dengan cara kerja “there + BE + ITEM” yang mengizinkan sebutan pertama, sebutan berikutnya dan hanya sebutan dalam kaitannya dengan pasangan berdekatan, pemberian giliran, dan manajemen topik yang kesemuanya sebagai kemajuan tuturan dalam mengungkap distribusi dan fungsi-fungsi interaksional fenomena percakapan.
AP adalah percakapan sebagai peristiwa aktual, dengan cara percakapan direkam tanpa rekayasa, hasil rekaman ditranskrip sebagaimana adanya. Tiga asumsi AP, yaitu (a) interaksi yang diorganisasi secara struktural, (b) kontribusi terhadap interaksi yang berorientasi kontekstualitas, dan (c) dalam interaksi tidak terdapat urut-urutan pembicara, eksidental bahkan tidak relevan (tidak ada typification).
·         Analisis Sample: “There + BE + ITEM”
Pendekatan analisis percakapan terhadap wacana memerhatikan              bagaimana partisipan dalam pembicaraan membangun solusi sistematis pada masalah pengaturan secara berulang- ulang.
Pertanyaan dibuka dengan there used to be: predikat ini tidak berarti apa-apa tetapi keberadaannya (mendahului waktu berbicara) apa yang kami sebut ITEM. Deskripsi ITEM P yang sedang ditanyakan mencakup sejumlah besar informasi di dalam frasa benda: ketika publikasi data (monthly = bulanan), asalnya (Securities Exchange Commission = Komisi Pertukaran Keamanan), dan topiknya (insider’s transactions = transaksi orang dalam). Ketika P melanjutkan informasi tambahan tentang ITEM ini (kapan dilakukan (1), pengetahuannya  sendiri tersedia (m), namun, ITEM dimunculkan melalui pronomina it. Jadi, keberadaan konstruksi there dalam (1) mengawali rangkaian acuan dengan cara sebutan pertama tidak tentu (indefinite) dan eksplisit (laporan bulanan) dan sebutan berikutnya tentu (definite) dan tidak eksplisit (it).
a.)       “Penyebutan,” “There + BE + ITEM,” dan Pasangan Terdekat
Percakapan secara khusus terjadi dalam model berpasangan, anti organisasi percakapan yang mendasar adalah urutan percakapan bagi dua. Sistem pasangan dapat juga mengalami modifikasi. Namun, pasangan pendahuluan dapat diperluas sebelum, setelah selesai, atau bahkan selama pasangan dibentuk. Perluasan organisasi pasangan terdekat mendukung ide bahwa pasangan terdekat merupakan pusat pelaksanaan urutan.
Bagian ini mempertimbangkan bagaimana penyebutan pertama dan penyebutan berikutnyadari sebuah ITEM disajikan dalam “there + BE + ITEM” yang dikaitkan dengan organisasi pasangan terdekat. “There + BE + ITEM” ditemukan dalam dua jenis pasangan pertanyaan/jawaban (Q/A) yang disisipkan dalam pembicaraan, baik sebagai pra urutan ataupun penyisipan urutan.
b.)      “There + BE + ITEM” dan Organisasi Giliran pada Berbicara
Bagian ini terfokus pada sumber utama struktur dan pengaturan berbicara: struktur pertukaran menciptakan kebutuhan untuk pergantian giliran. Penggunaan “there + BE + ITEM” itu peka atas pengelolaan giliran individu dan bagaimana giliran dirancang bagi penerima: kita menemukan preferensi “there + BE + ITEM” untuk menduduki satu unit konstruksional giliran dan ditempatkan dalam posisi internal-giliran. Meskipun bagian ini mengilustrasikan metode analisis percakapan dalam mempertimbangkan cara yang mirip (lagi, kita sedang menempatkan alat-alat linguistik dalam struktur percakapan), kendala yang ditentukan oleh sistem pertukaran giliran adalah sangat berbeda dari yang ditentukan oleh sistem pasangan terdekat.
(13) There’s always something to do in a home where there is a family.
(Selalu ada sesuatu untuk dikerjakan di rumah yang ada keluarga.)
E.     ANALISIS VARIASI
Analisis variasi adalah realitas sosial tetapi juga membawa pada sebuah pengertian mengapa narasi telah memberikan sumber data yang segar untuk analisis: narasi adalah unit wacana dengan susunan yang baik teratur yang bebas pada bagaimana mereka terlibat dalam lingkup pembicaraan.
Ancangan variasionis pada wacana adalah ancangan linguistic yang mempertimbangkan konteks sosial pada metodologi tertentu dan keadaan analisis meskipun unit wacana seperti narasi adalah sensitif untuk konteks sosial yang diceritakan dan pokoknya dari nilai pembicara dan pengalaman yang subjektif, struktur cerita dapat dianalisis terpisah dari caranya dan ditempatkan secara lokal. Analisis variasionis dari wacana lainnya daripada narasi menunjukkan perpisahan yang sama antara bahasa dan kehidupan sosial- keengganan untuk menghubungkan dua sistem dasar yang saling berhubungan (bandingkan, sosiolinguistik interaksi, etnografi komunikasi, analisis percakapan).

1)      Analisis Sampel: “Daftar” sebagai Teks
Analisis ini yaitu terpusat pada kategori-kategori dan anggota kelompok. Ini dimaksudkan untuk menguraikan struktur daftar-daftar, tetapi juga menyarankan perbandingan struktur tekstual sebagai penerapan analisis variasi sebagai bentuk perbandingan dan struktur dalam teks-teks yang lainnya.
·         Struktur temporer
Struktur temporer sebagai kriteria utama dalam mendefinisikan narasi, informasi temporer (apa yang terjadi). Kesimpulan dari itu adalah secara luas presentasi yang berkesinambungan dari dua klausa dalam percakapan. Cara yang lain, interpretasi dari narasi sebagaian besar terletak pada penataan waktu yang ada (periode waktu dalam hubungannya dengan sesuatu yang dapat diasumsikan telah terjadi.
(3) ilustrasi ( ini adalah contoh satu klausa yang statis dari narasi secara sederhana karena predikat statis begitu umum dalam “list”)
3. (a) And then, an uh, you rode twenty miles one way
       (a) ‘Dan “then”, dan “uh”, kamu bersepeda 20 miles sekali jalan’
(b) and then uh there was on old deserted ranch house there.
     (b) ‘dan “then uh”, ada sebuah  rumah peternakan tua yang telah ditinggalkan disana’.
(c) and that’s where I-we used to meet the other fellow Comin’ from the other direction
            (c) ‘dan itulah tempat dimana saya, kita biasa bertemu kawan yang datang dari tempat lain’.
·         Struktur Deskriptif
Deskriptif dalam narasi khususnya ditempatkan pada latar belakang fungsi “orientasi”. Pengenalan pada siapa yang hadir, dimana sesuatu terjadi, kapan sesuatu terjadi, sering kali mendahului kegiatan narasi itu sendiri. Orientasi naratif mungkin jugta ditambahkan dalam tindakan yang lebih luas, dan dalam hal ini mungkin mempunyai fungsi evaluasi deskriptif (“and”/ “or”).
5  (a) see, Every five miles they had a little stone.
         ‘Lihat, setiap 5 mile mereka mendapati kerikil (mendapat rintangan’)
    (b) Say on one side was mexico and the other side was the Us Y know?
          ‘Di satu sisi mexico dan sisi lain Amerika Serikat, tahukan?’
    (c) And then, and uh, you rode twenty miles one way.
        ‘Dan kemudian, dan uh, kamu berkendaraan 20 miles sekali jalan’
2)      Ancangan Wacana Analisis Variasi
Ancangan wacana dalam analisis variasi berasal dari studi perubahan dan variasi linguistik. Analisis tersebut berfokus pada pembatasan sosial dan varian linguistik secara semantik, ancangan tersebut juga diperluas ke arah teks. Dalam hal ini, terdapat dua level analisis yang dilakukan, yaitu membandingkan tipe teks dan menganalisis variasi di dalam teks. Jadi, dalam analisis variasi ini melihat unsur dalam teks itu sendiri dan konteks yang mendukung teks tersebut. Unit dasar narasi adalah peristiwa sedangkan unit dasar daftra adalah kesatuan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa narasi berkaitan dengan unsur konteks sedangkan daftar bekaitan dengan unsur linguistik atau bahasanya, misalnya fonologi, morfologi, sintaksis atau dapat juga dikatakan berkaitan dengan kohesi dalam wacana. Hal ini perlu diperhatikan agar wacana yang diproduksi dapat dipahami oleh mitra tutur.
DAFTAR PUSTAKA
Schiffrin, Deborah. 2007. Ancangan Kajian Wacana. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PIRANTI KOHESI DAN KOHERENSI

HAKIKAT WACANA DAN KEDUDUKAN DALAM LINGUISTIK