PENGERTIAN TEKS, KO-TEKS, DAN KONTEKS BESERTA CONTOHNYA
PENGERTIAN
TEKS, KOTEKS, DAN KONTEKS
BESERTA
CONTOHNYA
Oleh : Tri Agustiningsih
(156148)
PBSI
2015 B
A.
Pendahuluan
Linguistik
merupakan ilmu yang mempelajari tentang tata bahasa. Berbicara soal linguistik
sekarang perkembangannya semakin pesat. Di lihat dari berkembang pesatnya tata
bahasa yaitu bukan hanya pada kalimat maupun jenis kata, sekarang merambah pada
kajian wacana. Wacana sendiri tidak dipakai dalam ujaran saja, penggunaannya
wacana bisa dipakai ditempat umum yaitu saat pembicaraan dimuka umum, tulisan
serta laporan secara ilmiah.
Adanya
wacana manusia juga bisa berkreasi dengan berbagai ide mengeluarkan ujaran
untuk berdialog dengan orang lain atau berinteraksi dalam masyarakat. Melalui
wacana masyarakat atau manusia bisa saling menegur, menyapa, meminta, menolong,
bertanya, menyetujui, menyepakati, mengomentasi, mengkritik dan lain
sebagainya.
Kajian
wacana memiliki unsur – unsurnya seperti teks, ko-teks, maupun konteks. Ketiga
unsur tersebut saling berhubungan dalam linguistik apalagi dalam bidang kajian
wacana. Sebelum melangkah jauh, harus mengetahui pengertian dari teks, ko-teks,
dan konteks dalam wacana itu bagaimana. Biar nanti kita bisa paham dan tahu
yang membedakan dari ketiga unsur tersebut dan beserta contohnya masing-masing.
B.
Kajian
Teori
1.
Pengertian
Teks
Sobur
(2012 : 52) dalam Analisis Teks Media. Teks adalah sebuah objek kenikmatan, sebagaimana
diproklamasikan dalam buku Sade! Fourier!
Loyola: “The text is an object of pleasure. (Teks adalah objek kenikmatan).
Sebuah kenikmatan dalam pembacaan sebuah teks adalah kesenangan kala menyusuri
halaman demi halaman objek yang dibaca. Teks juga bisa diartikan sebagai
“seperangkat tanda yang ditransmisikan dari seorang pengirim kepada seorang
penerima melalui medium tertentu dan dengan kode-kode tertentu” (Budiman, 1999
: 115-116).
Kridalaksana (2011
: 238) dalam Kamus Linguistiknya menyatakan
bahwa teks adalah (1) satuan bahasa terlengkap yang bersifat abstrak, (2)
deretan kalimat, kata, dan sebagainya yang membentuk ujaran, (3) ujaran yang dihasilkan dalam interaksi
manusia. Dari beberapa pengertian teks dapat disimpulkan
bahwa teks adalah satuan bahasa yang dihasilkan melalui medium perantara secara
interaksi atau komunikasi baik berupa lisan maupun tulisan.
Contoh teks tulis
:
Mata Kuliah Morfologi adalah
mata kuliah yang wajib
dan harus ditempuh dalam
program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.
Mata kuliah ini, membahas tentang seluk beluk
pembentukan kata. Jadi dalam mata kuliah Morfologi kita jadi paham
bagaimana kata dapat dibentuk menjadi sebuah kata.
Contoh teks lisan :
“Mas beli buah mangga 3
kg, yang manis-manis dan bagus ya”.
2.
Pengertian Koteks
Kridalaksana
(2011
: 137), koteks diartikan sebagai kalimat atau
unsur-unsur yang mendahului dan/atau mengikuti sebuah unsur lain dalam wacana.
Koteks merupakan teks yang mendampingi teks lain dan mempunyai keterkaitan dan
kesejajaran. Keberadaan teks yang terkait dengan koteks terletak pada bagian
depan (mendahului) atau pada bagian belakang teks yang mendampingi.
Contohnya pada
kalimat “terimakasih” dan “jalan pelan-pelan! Banyak anak-anak” .
Kedua
kalimat di atas memiliki keterkaitan. Kalimat “terimakasih” merupakan ungkapan
atau ucapan yang diberikan masyarakat setempat kepada pejalan. Kalimat “jalan pelan-pelan! Banyakanak-anak” dapat dimaknai bahwa peringatan bagi orang yang akan melewati
jalan kampung. Apabila pejalan telah menaatinya misalnya dengan mengurangi laju
kendaraannya.
3.
Pengertian Konteks
Kridalaksana
(2011
: 134) menyatakan bahwa konteks adalah (1) aspek-aspek
lingkungan fisik atau sosial yang kait mengait dengan ujaran tertentu, (2)
pengetahuan yang sama-sama memiliki pembicara dan pendengar sehingga pendengar
paham apa yang dimaksud pembicara.
Konteks memasukkan semua situasi dan hal
yang berada di luar teks dan mempengaruhi pemakaian bahasa seperti partisipan
dalam bahasa, situasi dimana teks tersebut diproduksi, fungsi yang dimaksudkan,
dan sebagainya.
Simpulan dari diatas yaitu bahwa konteks
adalah suatu ujaran yang berbentuk uraian atau kalimat dengan maksud untuk
mengetahui makna dari ujaran tersebut dalam situasi yang ada hubungannya dengan
peristiwa itu.
Contoh dari konteks
yaitu :
·
Ketua berhenti
atau tidak, tak ada arti apa-apa bagi majikan. Itulah dampaknya yang kulihat.
Tinggal sekarang organisasi harus mencari ketua baru yang tak dapat disuap.
Siapa yang akan dicalonkan dan bagaimana cara aku belum tahu.
Maksudnya dalam konteks tersebut
kata ‘ketua’ pada teks itu tidak jelas. Begitu pula kata ‘majikan’, organisasi.
Makna dan apa yang jadi referensi dari kata-kata itu kita ketahui apabila kit
abaca. Ketua yang dimaksud adalah ketua cabang, majikan adalah majikan
buruh-buruh itu, dan organisasi tentulah buruh-buruh itu juga.
C.
Penutup
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan
bahwa teks adalah (1) satuan bahasa terlengkap yang
bersifat abstrak, (2) deretan kalimat, kata, dan sebagainya yang membentuk
ujaran, (3) ujaran yang dihasilkan dalam
interaksi manusia. Koteks merupakan teks yang mendampingi teks lain dan mempunyai
keterkaitan dan kesejajaran. Keberadaan teks yang terkait dengan koteks
terletak pada bagian depan (mendahului) atau pada bagian belakang teks yang
mendampingi. Konteks adalah suatu ujaran yang berbentuk uraian
atau kalimat dengan maksud untuk mengetahui makna dari ujaran tersebut dalam
situasi yang ada hubungannya dengan peristiwa itu.
DAFTAR PUSTAKA
Kridaklaksana,
Harimurti. 2011. Kamus Linguistik. Jakarta:
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa
Sobur, Alex.
2001. Analisis Teks Media.
Yogyakarta: Rosdakarya
Komentar
Posting Komentar